Tak pernah kulihat sebelumya kado secantik ini, entah dari mana datangnya, aku tak peduli pasti kado itu akan jadi miliku. Sungguh aku tak bisa menceritakan perasaan yang menderu saat pertama kali ditawari untuk menerima kado tersebut, seseorang dengan penuh ikhlas sepenuh hati akan menyerahkannya kepadaku.
Melihat bungkusnya yg indah berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil merah jambu.penilaianku kado itu memang teramat cantik. Yang kutahu tidak hanya hari ini ia terbungkus seindah itu. Setiap hari setiap waktu selalu terbungkus rapi, isinya? Jangan pernah tannyakan padaku karena aku dan juga orang lain tak pernah tahu apa dan bagaimana isinya, jangankan tersentuh, terlihatpun tak. Terutama oleh orang-orang yang terlarang untuk melihatnya. Seistimewa apakah kado itu? Sehingga tak seorangpun pernah melihat kado cantik ini?dan seistimewa apakah diriku ini sehingga seseorang berkenan mempercayakannya kepadaku?
Terbayang dari bungkusnya, yang setiap saat selalu terlihat rapi dan terjaga dengan baik, dan tak tersentuh kecuali oleh orang yang berhak menyentuhnya. Aku yakin isi dan rupa didalamnya, jauh lebih indah dari cantik bungkusnya. Ku mengerti, kalaulah kado itu mampu sedemkian cantiknya terjaga kulit luarnya, bagaimana lagi aku meragukannya tak senantiasa diperindah rupa dalamnya, juga inti terdalam dari semua isinya, yang sejujurnya, adalah hal terpenting dari semua kecantikan sesuatu. Maaf aku tak bisa mengajak anda ikut membayangkan indah rupa isinya, dan kalaupun aku tahu anda melakukannya, sebaiknya anda berhadapan denganku, kado tercantik itu miliku, akan kujaga ia dan takkan kubiarkan orang lain ikut menikmatinya, meskipun sekedar membayangkan.
Ingin sekali kucari pita yang biasanya berwarna merah. Agar segera kusingkap isinya , tapi satu hal mengganjalku, masih tersisa beberapa saat sampai aku mendapatkan izin untuk membukanya, lebih dari itu ( sensor by redaksi). Harus kutunggu pemiliknya, yang menjaganya dan merawatnya selama ini benar-benar menyerahkannya kepadaku dalam satu upacara sakral. Kenapa sedemikian sakral? Sesuatu yang cantik nan suci harus diserahkan dalam koridor keagungan yang juga suci. Itu jawabnya, tak apalah, sebagai satu jalan untuk tetap mensucikan diriku, juga kado cantik itu, wajib kujalani upacara sakral itu.
Aku berjanji, setelah kuterima dalam kharibaan ku kado tersebut, akan kujaga, kurawat, kuperlakukan dengan baik agar tetap menjadi kado tercantik, terindah, terbaik,terbagus selamanya. Sampai tak ada lagi yang membuatku harus melirik kado-kado diluar yang terkadang hanya bagus dan cantik bungkusnya.
Dan kamu tahu dik, kamulah kado tercantik itu.....
Ttd,
Didi Wahidi
salam balik dan juga kunjungan balik he hehe ^_-^...
ReplyDeleteasswrwb..hihihi.. so sweet... tulisan ini cocok buat dinul yg siap2 mo married..hehehe. Jadi pesanku jaga baik2 kadonya ya.. jgn dibuka sebelum waktunya...^_^
ReplyDelete@arya
ReplyDeletethanks sob,salam kenal juga,ntr kunjungan baliknya
@mbak tiwi
wah makasih ya mbak,hehee..
pasti lah dinul jaga,kan nikah sekali seumur hidup amin!!!mbak juga moga langgeng ya
wah mengharukan mas isi suratnya eh bener g ya?? hhe
ReplyDelete@exdot
ReplyDeleteini bukan surat sob,tapi bingung juga kl dibilang bukan surat.
ini tulisan sohib ane,biasa si penulis jadi aga melow gimana gitu,hehee...
wah isi kadonya apa gan ?
ReplyDelete