Opiniku : Film Menculik Miyabi

Membuat film, kenapa ga? justru menurut ane membuat flm adalah seni dan kreativitas, lebih jauh lagi mungkin sebuah ide atau idealisme seseorang. Dengan film kita bisa melihat begitu tangguhnya ikal meraih mimpi dalam film Laskar Pelangi atau Fahri dalam keteguhan Islamnya di film Ayat-Ayat Cinta. Dengan film kita bisa memberikan sedikit pelajaran berharga atau bahkan kesalahan fatal untuk masyarakat awam.

Tapi berbicara tentang Miyabi disebuah film, telah menuai banyak kecaman oleh hampir sebagian masyarakat kita, sapa sangka ternyata akan tayang secara perdana pada tanggal 6 April 2010. Saya termasuk yang kurang setuju jika film ini ditayangkan, loh kenapa? miyabi sebagai bintang porno saja sudah terkenal tanpa bermain film sekarang masuk ranah film, yang nonton film tidak hanya orang dewasa tapi juga anak-anak. Entah kapan, mungkin miyabi bisa jadi idola tersendiri bagi anak-anak kita.

Bicara tentang idola setiap kita pasti punya, ya ga?. Ok fokus kita adalah kita dan idola, idola bak ibarat jati diri yang kita cari, adakah kecocokan kita dengan jati diri sang idola? tentu ini dimulai dari tutur kata, gaya hidup sampai prinsip hidup. lalu kita berfokus bagaimana "menjadi" dirinya, dibagian sini yang saya sendiri agak khawatir. Coba dibandingkan dengan film Laskar Pelangi atau Ayat-Ayat Cinta, memang sedikit lebh serius film yang saya sebutkan, tapi film ini tentu lebih mendidik dan syarat dengan pelajaran hidup, apalagi untuk anak-anak.

Dari sekian banyak opini, balik lagi ke masing-masing personal apakah film ini baik untuk dikonsumsi semua kalangan atau umur tertentu saja, lebih jauh lagi apakah ini film komedi yang mendidik atau komedi salah. Semua bergantung pada kita. jadi bersikap bijak dan arif pada anak kita,generasi masa depan bangsa.

Dan bagaimana pendapat anda??